Hari ini, 11 Agustus 2015 genap usia Yayasan Pekerti 40 tahun. Pekerti sebagai Pioneer pelaku fair Trade Indonesia didirikan pada tahun 1975. Berikut sekilas sejarah Yayasan Pekerti.

YAYASAN PENGEMBANGAN KERAJINAN RAKYAT INDONESIA (PEKERTI) didirikan pada tahun 1975 oleh beberapa fungsionaris organisasi sosial keagamaan dan LSM seperi : Muhammadiyah, Yayasan Swadaya Tani Membangu (YSTM), Dewan Nasional untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS), LP3ES serta Persekutuan Gereja-gereja Indonesia.

Bidang garap Yayasan Pekerti adalah sektor ekonomi masyarakat yang dikelola secara bersama (KUB) diberbagai bidang kususnya adalah yang bermuara pada sector pemasaran. Berbagai layanan telah diberikan misalnya dalam sektor produksi, manajemen, bantuan keuangan, dsb namun pada ujungnya semua layanan harus berfokus pada pendampingan dan bimbingan pemasaran.

Dari tahun ketahun selanjutnya kegiatan Pekerti sendiri bertumbuh tidak hanya diwilayah pedesaan saja melainkan juga disektor perkotaan dan bukan hanya pada satu sector tetapi juga sector yang lain. Demikian juga pada bidang kegiatannya bukan saja dalam pengorganisasian dan pemberdayaan serta pelayanan jasa pelatihan dan konsultansi namun juga pelayanan pemasaran serta sector pelayanan jasa keuangan. Bukan saja kepada masyarakat mitra dampingan tetapi juga kepada lembaga lembaga swasta, pemerintah serta NGO internasional yang membutuhkan.

Fair Trade

Yayasan Pekerti adalah hanya salah satu LSM yang memberikan pelayanan jasa perdagangan alternatip di Indonesia yang jumlahnya cukup banyak, demikian juga dinegara negara lain di dunia. Untuk itu maka didirikanlah organisasi “PAYUNG” di tingkat internasional yakni: Internasional Federation of Alternative Trade disingkat IFAT yang sekarang berganti nama menjadi WFTO (World Fair Trade Organisation) dengan sekretariat berada di Culemborg, Nederland. Payung inilah yang mewadahi dan mengawasi semua organisasi yang melaksanakan kegiatan Fair Trade di dunia.