Berdasarkan data laporan keuangan Pekerti, selama kurun waktu tiga tahun terakhir terakhir yaitu tahun 2014 , 2015 dan 2016, omset  Pekerti mengalami penurunan yang cukup signifikan. Penurunan omset penjualan  kerajinan ini berdampak pada penurunan pembelian kerajinan ke perajin. Kondisi ini mengakibatkan beberapa kelompok perajin beralih usaha ke bidang lain.   Salah satu upaya untuk membuat kegiatan usaha kerajinan bertahan adalah dengan secara teratur memberikan pelatihan pengembangan produk. Pelatihan pengembangan produk di tahun 2016 ini difokuskan untuk  perajin di wilayah Jawa Barat. Dalam kegiatan pelatihan ini melibatkan lima kelompok perajin, 4 diantaranya perajin produk kayu dan 1 kelompok perajin produk rotan.

Pelatihan ini dibimbing oleh Muhammad Yasir, desainer Pekerti. Para perajin diajarkan bagaimana membaca sketsa gambar untuk kemudian diwujudkan dalam bentuk produk jadi, juga diajarkan tentang bagaimana mencampur warna, dan termasuk membuat bentuk-bentuk produk baru dan bagaimana melakukan teknik finishing.  Pelatihan ini akan masih dilanjutkan ke perajin berikutnya yaitu kelompok Paramanik Art (Heru Firmansyah) dari Sumedang, Jawa Barat sampai akhir tahun ini.

“Melalui pelatihan ini kami bisa belajar bagaimana membuat desain produk baru dari keranjang rotan dan bisa memperkaya produk rotan menjadi lebih bervariasi seperti produk hiasan natal dan perlengkapan kantor”, ungkap Pak Onay, ketua kelompok Rattan Mandiri, dari Majalengka Jawa Barat.